Di sebuah kampung kecil di lereng gunung yang jauh dariperkotaan, yang dinamakan kampung sempil Desa Ciwangi Belubur Limbangan Garut Jawa Barat , lahirlah seorang anak yang sudah beranjak remaja bernama Sobari. Ia dikenal sebagai sosok sederhana, pekerja keras, dan penuh semangat. Sejak kecil, Sobari bercita-cita menjadi seorang guru. Baginya, ilmu adalah kunci kehidupan yang lebih baik, dan ia ingin membantu anak-anak di kampungnya untuk berani bermimpi lebih besar.
Setelah lulus Sekolah , Sobari merantau ke luar kota mencari pengalaman hidup nya, dan melanjutkan kuliah di kota dimana ia merantau, terdapat dengan segala keterbatasannya. Ia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai pendidikannya, mulai dari menjadi buruh pabrik hingga pedagang kitab dan Korek Gas. Namun, tekadnya yang kuat membuatnya mampu menyelesaikan pendidikannya S1 nya.
Setelah lulus kuliah, Sobari menyadari bahwa kesempatan terbatas. Dengan berat hati dan doa restu dari kedua orang tuanya, ia memutuskan untuk terus merantau di Kota Tangerang Selatan. Di sana, kehidupan baru dimulai. Awalnya, ia bekerja serabutan—menjadi penjaga warung di sekolah marbot sekolah hingga staf administrasi di sekolah. Namun, suatu hari, kesempatan datang ketika sebuah sekolah menengah dimana ia bekerja sebelumnya membuka lowongan guru Informatika.
Sobari, dengan penuh percaya diri dari masa kuliahnya, memberanikan diri melamar. Berbekal semangat dan pengetahuan yang luas, ia diterima sebagai guru Informatika. Sejak saat itu, Sobari mulai dikenal sebagai sosok guru yang sabar, inspiratif, dan dekat dengan para siswa.
Setiap harinya, Sobari tak hanya mengajarkan mata pelajaran Informatika, tetapi juga nilai-nilai kehidupan kejujuran, kerja keras, dan semangat pantang menyerah. Ia sering bercerita tentang perjalanan hidupnya, memberi inspirasi kepada siswa-siswinya agar tidak takut bermimpi besar meskipun berasal dari keluarga sederhana.
Tak lama kemudian, namanya mulai dikenal luas sebagai guru yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Bahkan, ia dipercaya menjadi Operator Dapodik Wali kelas dan kepala Laboratorium Komputer. Dalam hatinya, Sobari selalu bersyukur atas keputusannya merantau. “Merantau bukan hanya soal pergi dari rumah, tapi juga soal mencari jati diri dan memberi manfaat bagi orang lain,” ucapnya kepada rekan-rekan sejawat. Kini, Sobari bukan hanya seorang guru dan sudah menjdi Guru ASN, tetapi juga simbol perjuangan dan harapan bagi anak-anak yang dididiknya.
-Admin yang punya cerita.
Tinggalkan Komentar